Sabtu, 18 April 2020

Budaya Saya Peninggalan Candi di Sumatera Barat


Banyak orang tidak tahu bahwa di Sumatera Barat yang dikenal sebagai daerah adat Basan Disyarat dan syarat basan di al-qur'an banyak dipengaruhi budaya dengan pengaruh hindu budha. Sebelum agama islam masuk atau bersama pengaruh islam masuk ke wilayah sumatera barat sudah berkembang pengaruh hindu budha, pengaruh hindu budha ini bisa kita lihat dari peninggalannya seperti prasasti dan candi. Kita menemukan candi dan prasasti ini di beberapa kabupaten seperti Dharmasraya, pasaman, tanah datar, serta agam.

Kabupaten dharmasraya adalah salah satu kabupaten di provinsi Sumatera barat indonesia. Pada kawasan ini dahulunya pernah berdiri sebuah kerajaan melayu dengan nama ibukota nya pulau punju. Nama dharmasraya boleh jadi tidak sepopuler kota padang, pun tidak setenar kota bugis tinggi dengan tiang gagangnya namun di kabupaten yang terletak di Sumatera barat itulah tersimpan situs sejarah ibu kota kerajaan melayu abad ke 13. Candi² peninggalan kerajaan melayu yang bersemayam ratusan tahun di kabupaten dharmasraya baru bisa dinikmati setelah memahi kisah dari ahli sejarah atau pewaris kerajaan. Bangunan candi di dharmasraya yang hampir seluruh nya tidak utuh merupakan salah satu simbol kerajaan melayu sekita abad ke 13. Nama kabupaten ini diambil dari manuskrip yang terdapat pada prasasti padangroco, dimana pada prasasti itu disebutkan dharmasraya sebagai ibu kota dari kerajaan melayu waktu itu. Kerajaan ini muncul setelah kejatuhan kerajaan sriwijaya pada abad 13 dan 14 dimana daerah kekuasaan kerajaan ini merupakan wilayah kekuasaan kerajaan sriwijaya sebelumnya.

Diantara sungai-sungai hutan yang mengalir di sumatera Batang hari yang mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. Sungai ini merupakan sungai terpanjang masuk sampai kedaerah kedalaman Sumatera barat sampai wilayah Jambi sebagai seluknya. Disepanjang sungai Batang hari ini diwilayah kabupaten dharmasraya provinsi Sumatera barat banyak di temukan situs-situs purbakala hasil peninggalan kerajaan melaya dharmasraya yang pernah berdiri pada abad ke 13.

1.Candi Padangroco




Candi padangroco pada saat ini kita sudah melajukan kegiatan esktrafasi hingga pemugaran. Pada saat ini candi yang sudah di bugar itu ada tiga buah candi yang sudah dari balai pelestarian cagar budaya satu sanggat ini melakukan kegiatan pembugaran.
Candi padangroco, lokasi candi sendiri berada di sebuah pulau yang di pisahkan oleh sebuah sungai, dengan mana sungai dareh. Situs candi padangroco terletak di jorong sungai langsek karna galian siguntur kecamatan sibiung kabupaten dharmasraya.
Candi di tepi sungai Batang hari ini tidak semewah candi prambanan yang bersiahkan ukiran di sepanjang dindingnya dan tidak terdapat patung budha seperti di candi borobudur. Candi yang di buat pada masyarakat hindu budha hanya tersusun dari batu bata tidak ada semen untuk merekatkan bata teknologi zaman dulu memanfaatkan air dan gesekan dua bata untuk mengencangkan cengkraman batu-batu dari tanah ini.

2. Candi Pulau Sawah




Komplek candi pulau sawah berada dalam jorong pulau sawah karna galian siguntur kecamatan pulau punjo. Situs pulau sawah yang terletak sekitar 100 M diatas permukaan laut termasuk dalam hujan beriklim selalu basah sampai kering tengah tahun yang termasuk dalam subbioma hutan hujan tanah kering. Candi pulau sawah I teridiri dari sebuah bangunan jepang setinggi 2,4 meter, bangunan ini berbentuk kotak bersegi 20 yang masing - masing sisi nya tidak sama panjang. Tepat ditengah bangunan terdapat sebuah lubang besar berbentuk 4 persegi panjang dengan ukuran 2,06 × 1,82 meter dan kedalaman 2,4 meter. Pada bagian yang dianggap sebagai bagian depan dari situs ini terdapat sebuah lubang lagi dengan kedalaman yang sama tapi luarnya berbeda, lubang ini agak lebih kecil dari ukuran lubang sebelumnya berukuran 1,2 × 1,57 meter kedua lubang yang berbentuk persegi panjang ini diperkirakan dulunya merupan sebuah kolam tempat pemandian.
Candi pulau sawah II berjarak kira-kira 500 meter dari situs pulau sawah I. Bentuk asli bangunan ini tidak diketahui secara pasti situs ini ditemukan para arkeologi ditahun 1985 ketika ditemukan situs tertimbun gundukan tanah setinggi 5 meter, situs terdiri dari sebuah parit dengan ukuran luas 100 × 100 meter. Terdapat beberapa bangunan kecil-kecil yang diperkirakan sebagai kolam. Candi pulau sawah II diperkirakan merupakan sebuah komplek candi dimana didalamnya terdapat beberapa candi kecil dan kolam-kolam pemandian.

3.Candi Bukik Awang Maombiak




Terletak di kana galian si Guntur provinsi Sumatera barat, candi ini merupakan salah satu aset yang paling berharga. Untuk menuju lokasi candi tersebut butuh sedikit usaha ekstra akses transportasi menuju kesana dikatakan sangat sulit pasalnya di samping tidak ada angkutan umun namun bisa ditempuh dengan menyewa ojek. Candi bukik awang maombiak disiguntur selain sebagai detektor sejarah dari peradaban sungai Batang hari ratusan tahun silam,candi tersebut juga merupakan salah satu tujuan wisata sejarah di provinsi Sumatera barat. Menurut data sejarah candi tersebut di bangun dari abada ke 7 hingga abad ke 15, ditemukan arkeolog pada tahun 1985 dimana masih terdapat bentuk-bentuk sisa galian pertama ketika kelompok candi bukik awang maombiak pertama kali di temukan.

4. Arca Bhairawa




Arca raksasa ini aslinya terletak dibukit ditengah persawahan di komplek percandian padangroco dharmasrya sumatera barat. Mengahadap ke arah timur dan dibawah nya mengalir sungai batang hari. Dulu di tempat strategis itu bhairawa dengan gagah berdiri memandang ke arah sungai batang hari, sehingga siapapun yang melewati sungai tersebut akan mudah melihatnya. Arca raksasa ini sempat roboh dan terkubur tanah hanya satu sisi bagian alas yang menjembul ke permukaan tanah, penduduk setempat yang tidak menyadari keberadaan arca itu menjadikan batu itu sebagai batu pengasah parang dan juga membuat lubang-lubang batu sebagai lesung untuk menumbuk padi, hingga kini pun bekas lubang itu dapat ditemukan pada sisi landasan arca ini.

5.Arca Amoghapasa



Bagian alas dan bagian arca ditukan segara terpisaha akan tetapi pastinya kedua bagian ini merupakan satu kesatuan yang dikirim dari Jawa oleh kertanegara. Bagian arca di temukan sekitar tahun 1880 an disitus prambahan yang terletak dekat sungai Langsa sekitar 10 km arah kehulu sungai Batang hari sedangkan bagian alas yang disebut dengan prasasti padangroco ditemukan kemudian pada tahun 1911 ditemukan di komplek percandian padangroco. Arca amoghapasa ini berukuran tinggi163 cm lebar 97-139 cm dan terbuat dari batu andesit.

6. Komplek Percandian Tanjung Medan



Candi tanjung medan adalah situs purbakala yang terletak di dusun tanjung medan kecamatan panti kabupaten pasanan timur sumatera barat. Situs ini sudah lama diketahui keberadaannya oleh masyarakat sekitar namun baru pada tahun 1990-an mulai pemugaran candi oleh pemerintah. Menurut perkiraan candi ini adalah peninggalan kebudayaan hindu atau budha hal ini dikuatkan dengan penamaan tempat dimana candi itu berada yang disebut 'biaro' berasal dari kata biara atau bihara. Penduduk disekitar candi ini saat ini semuanya beragama islam dan tidak mengetahui sejarah candi ini, kemungkinan pendiri candi ini pernah menetap disana untuk beberapa waktu sebelum akhirnya punah atau pergi meninggalkan kampung itu karena suatu sebab yang tidak diketahui. Beberapa waktu setelah ditinggalkan barulah datang leluhur penduduk yang ada sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar